Wednesday, March 5, 2008

Ayat-ayat cinta dimana-mana

Indonesia saat ini lagi demam ama yang namanya film ayat-ayat cinta alias AAC.Setiap blog walking selalu aja ada yang membahas film AAC ini. Terus terang saya blum sempat nonton filmnya, tapi setelah buka blog-blog yang bahas ttg film AAC ini saya jadi merasa takut untuk menonton film ini.Sungguh saya takut,takut dikecewakan ama jalan cerita yang ada.karena novel ayat-ayat cinta merupakan novel favorit saya,karena kehidupan islami yang sangat kental sesuai dengan ajaran islam dan kisah cinta yang menggugah hati. Tapi berdasarkan blog-blog yang kasih review ttg film ini seperti lebih banyak mengkritik film ini yang tidak sesuai dengan novelnya. Gimana ya perasaan Kang Habiburrahman sebagai penulis novel ini??
Itulah yang menakutkan saya,selama ini film AAC selalu saya tunggu-tunggu.Dalam hati berkata mungkin kah indonesia bisa bikin film yang sesuai dengan norma-norma islam??! Menciptakan keindahan alur cerita tanpa harus ada adegan mesra dengan bukan muhrim .
Ternyata,melalui blog-blog yang saya baca, saya sudah mendapatkan jawabannya bahwa sepertinya indonesia "Blum bisa" (Maaf,bukan bermaksud menghina). Tapi "Two thumps Up" untuk mas Hanung bisa menyelesaikan pembuatan film ini dengan baik dan biaya yang sangat fantastis, 15 Milyar ya?? apalagi dengan film semahal itu masih ada saja yang rela membajak.sungguh kejam para pembajak ini. Apa sih ruginya ntn di bioskop??padahal menurut saya pribadi,nonton di bioskop itu lebih seru dan lebih memuaskan.

Dunia penuh tanda tanya

Yes!! Akhirnya saya bisa menyelesaikan Tugas Akhir saya dengan nilai memuaskan,A. Sungguh bahagia rasanya, akhirnya beban yang selama 1 tahun terakhir bisa hilang begitu saja,berganti dengan kebahagiaan dan rasa tak percaya. Waktu masih di ruang sidang saja, ketika dosen penguji mengatakan saya berhak lulus, itu sudah membuat saya bahagia…apalagi ketika beliau melanjutkan kata2nya dengan mengatakan, anda berhak lulus dengan nilai A! Wooww..rasanya badan saya lemas sekali.kaget,dan tanpa sengaja air mata membasahi pipi saya. Dengan berulang kali saya ucapkan terima kasih tanpa henti kepada dosen penguji dan dosen pembimbing pada saat itu. Setelah mereka memberi ucapan selamat kepada saya, masih saja saya tidak percaya.Alhamdulillah,puji syukur kepada Allah SWT, Orang tua,dan keluarga yang selalu mendoakan saya. Ini terjadi pada Juli 2007. sebelum saya menyelesaikan tugas akhir saya,rasanya beban ini tidak pernah lepas dari pundak saya, setiap bertemu dengan keluarga saya selalu saja mendapatkan pertanyaan, Kapan ambil Tugas akhir??kapan maju sidang?? Kapan lulus??rasanya saya ingin menjawab pertanyaan mereka itu dengan menuliskannya di secarik kerta dengan font ukuran besar, dan akan saya selalu bawa kemana-mana…tapi itu hanya keinginan saja, ga mungkin saya melakukan itu.

Akhirnya,pada akhir 2007, saya resmi mempunya gelar S.Kom. Bahagia sekaligus sedih. Saya bahagia,karena beban saya udah hilang, sedih karena harus berpisah dengan teman-teman kampus,dunia kampus,dll yang selama ini udah saya anggap seperti keluarga saya sendiri. Akhirnya,saya harus pulang juga ke kampung halaman saya.

Ternyata beban saya belum juga hilang dan pertanyaan-pertanyaan juga tidak ada habisnya.rasanya pertanyaan-pertanyaan itu merupakan tuntutan hidup yang harus saya jalani. Setelah kurang lebih satu bulan saya berada di kampung halaman, bertemu dengan teman lama dan keluarga masih ada saja pertanyaan Udah kerja? Kerja dimana?? Gimana S.Kom kok masih nganggur?? Terus terang saja saya lelah dan bosan dengan pertanyaan-pertanyaan itu. Kadang ada juga pertanyaan lain yang saya anggap itu aneh untuk dipertanyakan “Kapan nikah??”. Kenapa saya bilang aneh?? Karena mana mungkin saya tahu siapa jodoh saya dan kapan jodoh saya akan datang untuk menjemput saya! Semua pertanyaan ini kadang hanya saya jawab dengan sebuah senyuman, dengan hati berkata “”Capek dehh…”. Rasanya pertanya-pertanyaan itu akan selalu mengejar, bukan hanya kepada saya saja, saya yakin pasti semua orang mendapatkan pertanyaan-pertanyaan tuntutan hidup yang memang harus dilalui selangkah demi selangkah. Ternyata lulus kuliah, bukan berarti beban udah hilang. Tapi sepertinya mulai melangkah ke dunia nyata,dimana kita harus melakukan banyak tanggung jawab seperti bekerja,menikah,dll..Aaaahhh…semakin berat!!


gambar diambil dari school.discoveryeducation.com Got a Coronation Street question?

Pergilah

Aku relakan dirimu pergi
jangan pernah melihat ke belakang
jangan pernah kau kembali
jangan pernah kau tinggalkan luka sama
jangan pernah kau sakiti hati ini

Ini bukan kali pertama
kau sakiti hatiku
kau datang dan pergi tanpa memikirkanku
lihatlah hati ini,sakit!

tapi apa pedulimu??
kau hanya bisa datang dan pergi tanpa sebab
aku bertanya padamu mengapa
tapi tak pernah ada jawabmu

kini,lelah sudah
pergilah,jangan pernah kau kembali
jengah hati ini kau sakiti berulang kali.
semoga kau menemukan pengganti diriku
penenang jiwamu

Monday, January 7, 2008

Sepiku

Malam ini..
Hanya sepi yang ku rasa
ntahlah apa yang membuatku sepi

Sendiri ini menyiksaku
aku selalu bertanya dalam hati
apa yang terjadi denganku

Diam..
tiada jawaban
aku menunggu
tapi tetap saja tak ada jawaban

Ya Allah,
jauhkanlah Hambamu dari rasa sepi ini,
jauhkanlah hamba dari rasa gelisah ini,
berilah hamba petunjukMu

Hanya kepadamu Ya Allah aku berlindung
berlindung dari rasa yang nyaris membunuh hamba
Hanya berdzikir padamu hamba merasa tenang
Hanya bertahajud padamu ya Allah,Hamba merasa dekat

Ya Allah, Lindungi lah hamba dari semua rasa yang membelenggu hati hamba
Amiin..

Cinta vs Logika

Kemarin, temenku cerita kalo kakak dia kabur dari rumah karena ma ortunya ga disetujuin untuk nikah ma cowok ma pilihannya. Udah hampir 1 bulan ini temenku bingung bgt mikirin kakaknya ada dimana. padahal kakak dia tu manja bgt, bukan tipe orang yang mandiri.
Dalam hati ku berkata, wah nekad bgt ya sampe minggat segala demi mempertahankan seseorang dengan meninggalkan keluarga yang telah bersusah payah membesarkan dan mendidik kita sebagai anak. Aku berpikir, apakah cinta harus seperti itu? apa kita rela meninggalkan semua orang yang kita sayangi dan sayang ama kita hanya demi 1 orang saja? trus aku juga mikir, kalo seandainya ada sesuatu hal yang terjadi antara kita dan pasangan kita sehingga kita harus berpisah, trus kita mau kemana?? aduh...malu bgt kayaknya kalo harus pulang ke keluarga yang pernah kita tinggalkan. Bukan hanya itu saja pertanyaan hatiku, apa kita bisa tenang menyakiti kedua orang tua kita? apalagi Ibu!! selama 9 bulan, beliau mengandung kita penuh dengan rasa bahagia dan sakit, kemudian dengan
penuh perjuangan antara hidup dan mati berusaha melahirkan kita dengan selamat,dll...Terlalu banyak deh pokoknya pengorbanan ortu kita untuk kita sia2kan hanya demi seseorang saja!

Kepada Temanku itu, aku hanya bisa bilang "Ini cobaan Allah untuk keluargamu, semoga keluargamu bisa tabah menerima cobaan ini"

Semoga kita semua bisa berpikir dengan akal sehat untuk melangkah dalam mengarungi kehidupan ini