Sunday, January 21, 2007

Nasehat yang Baik dari Ibu Yang bijak

Sering kita lihat saudara kita bersedih luruh
Setelah itu berlalu, ia berjingkrak kegirangan

Ada nasehat yang sangat dalam, yang diambil dari wanita-wanita arab. Nasehat itu adalah nasehat Umamah binti Harits kepada putrinya, Ummu Iyas binti Auf, pada malam pernikahannya. Diantara nasehat-nasehatnya adalah :

"Putriku, sesungguhnya engkau telah memisahkan diri dari "lingkungan" yang darinya engkau keluar. Engkau telah meninggalkan kehidupan yang darinya engkau berkembang. Seandainya seorang perempuan tidak membutuhkan seorang suami, karena kecukupan dari orangtuanya dan kebutuhan orang tua yang sangat pada anaknya, maka engkau menjadi orang yang sangat tidak membutuhkan suami. Namun wanita diciptakan untuk laki-laki dan baginya laki-laki tercipta."

Nasehat yang pertama dan yang kedua adalah : Engkau harus rendah hati dengan senantiasa bersikap menerima dan, selalu mendengarkan dan taat kepadanya.

Nasehat yang ketiga dan yang keempat adalah : Hendaklah engkau menjaga kebersihan sesuatu yang kepadanya hidung dan mata suami tertuju. Jangan sampai ia melihat kejelekan ada pada dirimu, dan jangan sampai ia menciummu kecuali engkau dalam keadaan wangi.

Nasehat yang kelima dan keenam adalah : Hendaknya engkau selalu siapkan waktu tidur dan makan baginya. Karena kelaparan akan membuatnya garang dan kekurangan tidur akan membuatnya mudah marah.

Nasehat yang ketujuh dan kedelapan : Hendaklah engkau menjaga hartanya, memelihara kehormatan dan putra-putrinya. Dapat mengurus harta adalah sebuah perhitungan yang baik dan dapat mengurus anak adalah kemampuan mengatur yang baik.

Nasehat kesembilan dan kesepuluh : Janganlah engkau melanggar perintahnya. Janganlah engkau melanggar perintahnya, Janganlah engkau menyebarkan rahasianya. Jika engkau menentang perintahnya, maka membuat hatinya dongkol. Jika engkau menyebarkan rahasianya, maka engkau tidak bisa menjaga kehormatannya.

Kemudian hendaklah engkau tidak tampak senang di hadapannya mana kala ia sedih. Tidak pula engkau bersedih ketika ia dalam keadaan berbunga-bunga.

Pencerahan : Kebahagiaanmu bukan di tangan orang lain, tapi ditanganmu sendiri.


sumber : Menjadi wanita paling bahagia, DR. Aidh Al-Qarni

Kekosongan Akan melahirkan kenistaan

Tak selamanya harapan itu terwujud
Angin itu berhembus ke arah yang tidak diinginkan oleh bahtera

Dalam kandungan kekosongan itu akan dilahirkan beribu-ribu kenistaan dan virus-virus kemalasan dan kehancuran. Jika bekerja adalah tuntutan dalam kehidupan, maka pengangguran adalah kematian.

Jika dunia kita adalah benih-benih untuk kehidupan yang lebih besar, maka sesungguhnya orang-orang yang menganggur (tidak ada kesibukan) lebih pantas dikumpulkan dalam kelompok orang-orang merugi. Rasulullah SAW telah mengingatkan tentang mereka yang tidak lupa akan nikmat kesehatan dan nikmat waktu. Sabda beliau "Dua nikmat yang tidak dipergunakan dengan baik oleh kebanyakan manusia adalah : kesehatan dan waktu luang"

Berapa banyak mereka yang memiliki tubuh yang normal namun gelisah karena tidak memiliki tujuan hidup, tidak ada aktivitas yang bisa dilakukan yang harus terselesaikan dan tidak menggunakan umur untuk keberhasilan.


Apakah untuk ini manusia diciptakan ? Tidak ! Sebab Allah berfirman "Apakah kalian mengira bahwa sesungguhnya kami menciptakan kalian secara main-main dan bahwa kalian tidak dikembalikan kepada kami? Mahatinggi Allah Raja yang sebenarnya" (QS. Al-Mu'minun:115)

Sesungguhnya kehidupan diciptakan dengan kebenaran. Manusia harus mampu berdialog dengan kenyataan yang dihadapinya dan harus terlibat di dalamnya. Atau ia akan terperangkap di dalam kepentingan nafsu yang sempit, sehingga menjadi hina dan tidak lagi memiliki harapan untuk masa depannya.

Pencerahan : Tanamkan dalam khayalanmu tentang keberhasilan dan biarkan dia tertulis dalam hatimu.

sumber : Menjadi wanita paling bahagia, DR. Aidh Al -Qarni

Sunday, January 14, 2007

Cinta dan cemburu

CEMBURU ADALAH HAL YANG MULIA
BILA BERDASARKAN PADA AL QURAN DAN AS SUNNAH


CEMBURU ADALAH HAL YANG NISTA
BILA BERDASARKAN KEPADA NAFSU ANGKARA MURKA


CEMBURU ADALAH FITRAH MANUSIA
CEMBURU SEORANG ISTERI KEPADA SUAMINYA
CEMBURU SEORANG SUAMI KEPADA ISTERINYA
ADALAH CEMBURU YANG TELAH TERBIASA

NAMUN ADA CEMBURU YANG LUAR BIASA
CEMBURUNYA PARA NABI DAN SYUHADA
KEPADA MANUSIA-MANUSIA YANG BUKAN PARA NABI DAN SYUHADA
KEPADA MANUSIA YANG SENANTIASA BERCINTA
DAN BERKASIH SAYANG DIANTARA HAMBA-HAMBA-NYA

Kekasih kita Rasulullah saw bersabda,
"Di sekitar arsy ada menara-menara dari cahaya. Di dalamnya ada orang-orang yang pakaiannya dari cahaya dan wajah-wajah mereka bercahaya. Mereka bukan para nabi dan syuhada', tetapi para nabi dan syuhada'iri pada mereka. "ketika ditanya oleh para sahabat,Rosulullah saw menjawab,"mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, saling bersahabat karena Allah, dan saling kunjung karena Allah"(HR. Tirmidzi). semoga kita termasuk kedalamnya. Amin.

"Sesungguhnya orang-orang mu`min adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat
[QS Al-Hujurat 10] "

"Tidak sempurna iman seseorang diantara kamu sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri."

(HR. Bukhori-Muslim).


"Sekuat-kuat ikatan iman ialah cinta dan berkasih-sayang kerana Allah dan marah juga kerana Allah".

(HR Imam Ahmad).

"Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai dan berkasih sayang adalah ibarat satu tubuh; apabila satu organnya merasa sakit, maka seluruh tubuh akan sulit tidur dan merasa demam."

(HR Muslim)


"Orang-orang Muslim itu ibarat satu tubuh; apabila matanya marasa sakit, seluruh tubuh ikut merasa sakit; jika kepalanya merasa sakit, seluruh tubuh ikut pula merasakan sakit."

(HR Muslim)


kiriman email dari seorang teman

PUZZLE OF LIFE

Suatu sore, Zahra sedang duduk bersama ayahnya di ruang keluarga. Keduanya
sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Zahra, gadis kecil berumur 5 tahun
itu sedang bermain dengan buku gambarnya. Sedang sang ayah, tampak tekun
membaca majalah.

Sesaat kemudian, Zahra mendekati ayahnya. Ia lalu bertanya, "Ayah, ini
gambar apa? Belum selesai ayahnya menjawab, Zahra kembali bertanya, "Kok,
hewan ini ada buntutnya? Sang Ayah, dengan sabar menjelaskan semuanya.
Disisihkannya majalah di tangannya dan dipeluknya Zahra.

Beberapa lama berselang, Ayah lalu berkata, "Baik, kalau sudah selesai, ayo
teruskan saja sendiri ya, sayang. Ayah sibuk. Zahra pun kembali ke
tempatnya semula.

Namun, belum lima menit usai, Zahra kembali datang dan bertanya banyak hal.
Dia mengoceh tentang hewan, hingga hal-hal yang diluar khayalan. Ayah pun
mulai tampak segan dengan semua pertanyaan itu. Sebab, ia ingin sekali
menyelesaikan bacaannya. "Ah, kalau saja aku bisa menyibukkan anak ini
dengan pekerjaan lain, " gumam Ayah," tentu, ia tak akan membuatku repot.
Begitu pikirnya dalam hati.

Aha, Ayah pun menemukan ide. Diambilnya gambar rumah dari sebuah majalah
lama. Dan diguntingnya gambar itu menjadi beberapa bagian. Ia ingin membuat
puzzle!. Tentu, anak umur 5 tahun, akan sulit sekali menyusun puzzle yang
bergambar rumah. Ia lalu berkata pada Zahra yang sejak tadi
memperhatikannya.

" Zahra, sekarang Ayah punya permainan. Ayo, coba susun kembali kertas ini
jadi gambar rumah. Nanti, kalau sudah selesai, baru kamu boleh kembali ke
sini. (--Hmm..tenanglah aku sekarang. Aku akan bisa menyelesaikan bacaanku,
dan ia pasti akan sibuk sekali dengan pekerjaan ini, begitu gumam ayah.--)

Tiba-tiba. "Aku sudah selesai!" Belum 5 menit berlalu, kini, Zahra sudah
kembali dengan susunan gambar rumah itu. Ayah pun bingung, bagaimana bisa
ia menyelesaikan tugas yang sulit itu? Ayah lalu bertanya, "Bagaimana
caranya kamu menyusun gambar rumah ini? Pasti kamu minta tolong Bunda deh."

Mata bulat gadis itu berbinar, "Nggak kok. Aku membuatnya sendiri. Sebab,
dibalik gambar ini, ada gambar boneka kesukaanku. Jadi, aku menyusun gambar
itu saja. Ini, gambar bonekaku, aku senang sekali dengannya.

Sang Ayah pun terdiam. Ia kalah, dan harus siap kembali menerima semua
ocehan gadis kecilnya ini.

***

Teman, seringkali, kita menganggap anak-anak dengan naif. Kita kerap
meremehkan pola pikir yang mereka miliki. Kita, yang sok dewasa, sering
berpendapat, anak kecil, bukanlah guru yang terbaik buat kehidupan. Mereka
semua hanyalah penganggu, dan sesuatu yang selalu mengusik setiap
ketenangan.

Namun sayang, kita kerap salah. Dan Zahra, bisa jadi membuktikannya. Kita,
seringkali menganggap dunia ini sebagai sesuatu yang sulit. Dunia, dalam
pikiran kita, adalah potongan gambar-gambar yang tak runut.
Potongan-potongan itu pulalah yang kita susun dengan perasaan takut. Dunia,
bagi kita, adalah tempat segala masalah bersatu. Dan kita merangkainya
dengan hati penuh pilu.

Dengan kata lain, dunia, bagi kita, adalah layaknya benang kusut, yang
penuh dengan keruwetan, ketakteraturan, dan kesumpekan. Dunia, bagi kita
yang mengaku dewasa, adalah amarah, angkara, dengki, dan dendam, iri dan
maki serta tangis dan nestapa.

Padahal, kalau kita mau menjenguk sisi lain dunia, ada banyak keindahan
yang hadir disana. Ada banyak kenyamanan dan kesenangan yang mampu
diwujudkannya. Ya, asalkan kita mau menjenguknya, melihat dengan lebih
tekun dan jeli. Mencermati setiap bagian dari dunia yang kita sukai.

Jalin-jemalin kenyamanan yang dapat dirangkai dalam dunia, adalah sesuatu
yang indah. Disana akan kita temukan kesejukan, ketenangan, kesunyian,
keteraturan, keterpaduan dan segalanya, asalkan kita mau menjenguknya.

Jadi, mana potongan gambar dunia mana yang akan Anda susun? Dunia yang
penuh angkara, atau dunia yang penuh cinta? Dunia yang penuh duri, atau
dunia yang penuh peduli? Anda sendirilah yang akan menyusun
potongan-potongan gambar itu. Susunan yang Anda pilih, akan membentuk
kehidupan Anda.



kiriman email dari seorang teman.

Saturday, January 6, 2007

Jablai

Jablai

Waktu tamasya ke binaria
Pulang-pulang ku berbadan dua
Meski tanpa restu orang tua sayang...aku rela abang bawa pulang

Enggak kerasa udah setahun
Si abang mulai berlagak pikun
Udah ngga pernah pulang ke rumah sayang...kepincut jande di pulo gebang

Reff
Lai..lai..lai..lai..lai...panggil aku si jablai..
Abang jarang pulang, aku jarang dibelai..
Lai..lai..lai..lai..lai...panggil aku si jablai..
Abang jarang pulang, aku jarang dibelai..


Anak kita skarang udah besar
Mulai bingung koq bapaknya nyasar
Kenapa bapak ngga pulang-pulang emak...
Kate tetangge....emangnye enak...

back to reff

Friday, January 5, 2007

Teka - teki Imam Ghazali

Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya lalu beliau
bertanya :

Soalan pertama
Imam Ghazali : Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?
Murid 1 : Orang tua
Murid 2 : Guru
Murid 3 : Teman
Murid 4 : Kaum kerabat

Imam Ghazali : Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI ( Surah Ali-Imran:185) . Sebab itu janji Allah bahawa setiap yang bernyawa pasti akan mati.

Soalan kedua
Imam Ghazali : Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini ?
Murid 1 : Negeri Cina
Murid 2 : Bulan
Murid 3 : Matahari
Murid 4 : Bintang-bintang

Iman Ghazali : Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kenderaan kita, tetap kita tidak
akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari
ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Soalan ketiga
Iman Ghazali : Apa yang paling besar didunia ini ?
Murid 1 : Gunung
Murid 2 : Matahari
Murid 3 : Bumi

Imam Ghazali : Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali
adalah HAWA NAFSU (Surah Al A’raf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka.

Soalan keempat
Imam Ghazali : Apa yang paling berat didunia ?
Murid 1 : Baja
Murid 2 : Besi
Murid 3 : Gajah

Imam Ghazali : Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah Al-Azab : 72 ). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah(pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah.

Soalan kelima
Imam Ghazali : Apa yang paling ringan di dunia ini ?
Murid 1 : Kapas
Murid 2 : Angin
Murid 3 : Debu
Murid 4 : Daun-daun

Imam Ghazali : Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali didunia ini adalah MENINGGALKAN SOLAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan solat.

Soalan keenam
Imam Ghazali : Apa yang paling tajam sekali didunia ini ?
Murid- Murid dengan serentak menjawab : Pedang

Imam Ghazali : Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia
ini adalah LIDAH MANUSIA. Kerana melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati

C-I-N-T-A

Ada Apa dengan Cinta ??


C-I-N-T-A

Apaan sih ngomong2 "cinta" itu ? telapak tangan anda berkeringat, hati anda deg-degan, suara anda nyangkut di dalam tenggorokan anda?
Hal itu bukanlah cinta, tapi suka ...

Apakah tangan anda tidak dapat berhenti memegang dan menyentuhnya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi birahi ...
Apakah anda bangga dan selalu ingin memamerkannya kepada semua orang?
Hal itu bukanlah cinta, tapi anda sedang mujur...
Apakah anda menginginkannya karena anda tahu dia akan selalu di samping anda?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kesepian ...

Apakah anda masih bersama dia karena semua orang menginginkannya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kesetiaan ...
Apakah anda menerima pernyataan cintanya karena anda tidak mau menyakiti hatinya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi rasa kasihan ...

Apakah anda bersedia untuk memberikan semua yang anda suka untuk dia?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kemurahan hati ...
Apakah anda cemburu bila dia bicara dengan lelaki/wanita lain ?
Hal itu bukanlah cinta, tapi takut kehilangan ...
Apakah anda mengatakan padanya bahwa dia adalah satu satunya hal yang anda pikirkan?
GOMBAL ...

Apakah anda masih bersamanya karena campuran dari rasa nyeri dan kegembiraan yang tidak dapat digambarkan kata-kata? Itulah cinta ...
Apakah anda masih menerima kesalahannya karena hal itu adalah bagian dari kepribadiannya?
Itulah cinta ...

Apakah anda tertarik pada orang lain, tapi masih bersamanya dengan setia?
Itulah cinta ...

Apakah anda rela memberikan hati anda, kehidupan anda, dan kematian anda?
Itulah cinta ...

Apakah hati anda tercabik bila dia sedang sedih?
Itulah cinta ...
Apakah anda menangis untuk kepedihannya biarpun dia cukup tegar?
Itulah cinta ...
Apakah anda ikut terluka bila dia sedang sakit?
Itulah cinta ...
Apakah anda selalu ingin menyentuhnya, memeluknya karena anda sayang kepadanya?
Itulah cinta ...

Apakah matanya melihat hati anda yang sesungguhnya dan menyentuh jiwa anda secara dalam sekali sampai terasa nyeri?
Itulah cinta ...

Cinta memang merupakan sesuatu yg ABSURD and Unexplain, tapi yg terpenting mencintailah karena itu adalah sesuatu yang dianugerahi oleh TUHAN Terimalah pasangan anda dgn segala kekurangan dan kelebihannya.
Cinta itu harus saling memberi dan menerima dgn segala keikhlasan hati

sumber : unknown

Thursday, January 4, 2007

Sedikit tentang cinta

Cinta berpijak pada perasaan sekaligus akal sehat — Miskonsepsi pertama yang ditentang Bowman adalah manusia jatuh cinta dengan menggunakan perasaan belaka. Betul, kita jatuh cinta dengan hati. Tapi agar tidak menimbulkan kekacauan di kemudian hari, kita diharapkan untuk juga menggunakan akal sehat. Bohong besar kalau kita bisa jatuh cinta dengan begitu saja tanpa bisa mengelak. Yang sesungguhnya terjadi, proses jatuh cinta dipengaruhi tradisi, kebiasaan, standar, gagasan, dan ideal kelompok dari mana kita berasal. Bohong besar pula kalau kita merasa boleh berbuat apa saja saat jatuh cinta, dan tidak bisa dimintai pertanggungan jawab bila perbuatan-perbuatan impulsif itu berakibat buruk suatu ketika nanti. Kehilangan perspektif bukanlah pertanda kita jatuh cinta, melainkan sinyal kebodohan.


Cinta membutuhkan proses — Bowman juga menolak anggapan cinta bisa berasal dari pandangan pertama. "Cinta itu tumbuh dan berkembang dan merupakan emosi yang kompleks," katanya. Untuk tumbuh dan berkembang, cinta membutuhkan waktu. Jadi memang tidak mungkin kita mencintai seseorang yang tidak ketahuan asal-usulnya dengan begitu saja. Cinta tidak pernah menyerang tiba-tiba, tidak juga jatuh dari langit. Cinta datang hanya ketika dua individu telah berhasil melakukan orientasi ulang terhadap hidup dan memutuskan untuk memilih sebagai titik fokus baru. Yang mungkin terjadi dalam fenomena "cinta pada pandangan pertama" adalah pasangan terserang perasaan saling tertarik yang sangat kuat-bahkan sampai tergila-gila. Kemudian perasaan kompulsif itu berkembang jadi cinta tanpa menempuh masa jeda. Dalam kasus "cinta pada pandangan pertama", banyak orang tidak benar-benar mencintai pasangannya, melainkan jatuh cinta pada konsep cinta itu sendiri. Sebaliknya dengan orang yang benar-benar mencinta. Mereka mencintai pasangan sebagai persolinatas yang utuh.

Cinta tidak menguasai dan mengalah, tapi berbagi* — Bukan cinta namanya bila kita berkehendak mengontrol pasangan. Juga bukan cinta bila kita bersedia mengalah demi kepuasan kekasih. Orang yang mencinta tidak menganggap kekasih sebagai atasan atau bawahan, tapi sebagai pasangan untuk berbagi, juga untuk mengidentifikasi diri. Bila kita berkeinginan menguasai kekasih (membatasi pergaulannya, melarangnya beraktivitas positif, mengatur seleranya berbusana) atau melulu mengalah (tidak protes bila kekasih berbuat buruk, tidak keberatan dinomorsekiankan), berarti kita belum siap memberi dan menerima cinta.

Cinta itu konstruktif* — Individu yang mencinta berbuat sebaik-baiknya demi kepentingan sendiri sekaligus demi (kebanggaan) pasangan. Dia berani berambisi, bermimpi konstruktif, dan merencanakan masa depan. Sebaliknya dengan yang jatuh cinta impulsif. Bukannya berpikir dan bertindak konstruktif, dia kehilangan ambisi, nafsu makan, dan minat terhadap masalah sehari-hari. Yang dipikirkan hanya kesengsaraan pribadi. Impiannya pun tak mungkin tercapai. Bahkan impian itu bisa menjadi subsitusi kenyataan.

Cinta tidak melenyapkan semua masalah* — Penganut faham romantik percaya cinta bisa mengatasi masalah. Seakan-akan cinta itu obat bagi segala penyakit ( panacea ). Kemiskinan dan banyak problem lain diyakini bisa diatasi dengan berbekal cinta belaka. Faktanya, cinta tidaklah seajaib itu. Cinta hanya bisa membuat sepasang kekasih berani menghadapi masalah. Permasalahan seberat apapun mungkin didekati dengan jernih agar bisa dicarikan jalan keluar. Orang yang tengah mabuk kepayang berarti tidak benar-benar mencinta-cenderung membutakan mata saat tercegat masalah. Alih-alih bertindak dengan akal sehat, dia mengenyampingkan problem.

Cinta cenderung konstan* — Ya, cinta itu bergerak konstan. Maka kita patut curiga bila grafik perasaan kita pada kekasih turun naik sangat tajam. Kalau saat jauh kita merasa kekasih lebih hebat dibanding saat bersama, itu pertanda kita mengidealisasikannya, bukan melihatnya secara realistis. Lantas saat kembali bersama, kita memandang kekasih dengan lebih kritis dan hilanglah segala bayangan hebat itu. Sebaliknya berhati-hatilah bila kita merasa kekasih hebat saat kita berdekatan dengannya dan tidak lagi merasakan hal yang sama saat dia jauh. Hal sedemikian menandakan kita terkecoh oleh daya tarik fisik. Cinta terhitung sehat bila saat dekat dan jauh dari pasangan, kita menyukainya dalam kadar sebanding.

Cinta tidak bertumpu pada daya tarik fisik* — Dalam hubungan cinta, daya tarik fisik penting. Tapi bahaya bila kita menyukai kekasih hanya sebatas fisik dan membencinya untuk banyak faktor lainnya.Saat jatuh cinta, kita menikmati dan memberi makna penting bagi setiap kontak fisik. Kontak fisik, ketahuilah, hanya terasa menyenangkan bila kita dan pasangan saling menyukai personalitas masing-masing. Maka bukan cinta namanya, melainkan nafsu, bila kita menganggap kontak fisik hanya memberi sensasi menyenangkan tanpa makna apa-apa. Dalam cinta, afeksi terwujud belakangan saat hubungan kian dalam. Sedang nafsu menuntut pemuasan fisik sedari permulaan.

Cinta tidak buta, tapi menerima* — Cinta itu buta? Tidak sama sekali. Orang yang mencinta melihat dan menyadari sisi buruk kekasih. Karena besarnya cinta, dia berusaha menerima dan mentolerir. Tentu ada keinginan agar sisi buruk itu membaik. Namun keinginan itu haruslah didasari perhatian dan maksud baik. Tidak boleh ada kritik kasar, penolakan, kegeraman, atau rasa jijik. Nafsulah yang buta. Meski pasangan sangat buruk, orang yang menjalin hubungan dengan penuh nafsu menerima tanpa keinginan memperbaiki. Juga meninggalkan pasangan saat keinginannya terpuaskan, hanya karena pasangan punya secuil keburukan yang sangat mungkin diperbaiki.

Cinta memperhatikan kelanjutan hubungan* — Orang yang benar-benar mencinta memperhatikan perkembangan hubungan dengan kekasih. Dia menghindari segala hal yang mungkin merusak hubungan. Sebisa mungkin dia melakukan tindakan yang bisa memperkuat, mempertahankan, dan memajukan hubungan. Orang yang sedang tergila-gila mungkin saja berusaha keras menyenangkan kekasih. Namun usaha itu semata-mata dilakukan agar kekasih menerimanya, sehingga tercapailah kepuasan yang diincar. Orang yang mencinta menyenangkan pasangan untuk memperkuat hubungan.

Cinta berani melakukan hal menyakitkan (demi yang dicintai)* — Selain berusaha menyenangkan kekasih, orang yang sungguh-sungguh mencinta memiliki perhatian, keprihatinan, pengertian, dan keberanian untuk melakukan hal yang tidak disukai kekasih demi kebaikan. Seperti seorang ibu yang berkata "tidak" saat anaknya minta es krim, padahal sedang flu. Begitulah kita semua seharusnya bersikap pada pasangan.


sumber : http://blog.iqbalir.com/archives/2006/05/sedikit-tentang-cinta/
Cinta berpijak pada perasaan sekaligus akal sehat — Miskonsepsi pertama yang ditentang Bowman adalah manusia jatuh cinta dengan menggunakan perasaan belaka. Betul, kita jatuh cinta dengan hati. Tapi agar tidak menimbulkan kekacauan di kemudian hari, kita diharapkan untuk juga menggunakan akal sehat. Bohong besar kalau kita bisa jatuh cinta dengan begitu saja tanpa bisa mengelak. Yang sesungguhnya terjadi, proses jatuh cinta dipengaruhi tradisi, kebiasaan, standar, gagasan, dan ideal kelompok dari mana kita berasal. Bohong besar pula kalau kita merasa boleh berbuat apa saja saat jatuh cinta, dan tidak bisa dimintai pertanggungan jawab bila perbuatan-perbuatan impulsif itu berakibat buruk suatu ketika nanti. Kehilangan perspektif bukanlah pertanda kita jatuh cinta, melainkan sinyal kebodohan.


Cinta membutuhkan proses — Bowman juga menolak anggapan cinta bisa berasal dari pandangan pertama. "Cinta itu tumbuh dan berkembang dan merupakan emosi yang kompleks," katanya. Untuk tumbuh dan berkembang, cinta membutuhkan waktu. Jadi memang tidak mungkin kita mencintai seseorang yang tidak ketahuan asal-usulnya dengan begitu saja. Cinta tidak pernah menyerang tiba-tiba, tidak juga jatuh dari langit. Cinta datang hanya ketika dua individu telah berhasil melakukan orientasi ulang terhadap hidup dan memutuskan untuk memilih sebagai titik fokus baru. Yang mungkin terjadi dalam fenomena "cinta pada pandangan pertama" adalah pasangan terserang perasaan saling tertarik yang sangat kuat-bahkan sampai tergila-gila. Kemudian perasaan kompulsif itu berkembang jadi cinta tanpa menempuh masa jeda. Dalam kasus "cinta pada pandangan pertama", banyak orang tidak benar-benar mencintai pasangannya, melainkan jatuh cinta pada konsep cinta itu sendiri. Sebaliknya dengan orang yang benar-benar mencinta. Mereka mencintai pasangan sebagai persolinatas yang utuh.

Cinta tidak menguasai dan mengalah, tapi berbagi* — Bukan cinta namanya bila kita berkehendak mengontrol pasangan. Juga bukan cinta bila kita bersedia mengalah demi kepuasan kekasih. Orang yang mencinta tidak menganggap kekasih sebagai atasan atau bawahan, tapi sebagai pasangan untuk berbagi, juga untuk mengidentifikasi diri. Bila kita berkeinginan menguasai kekasih (membatasi pergaulannya, melarangnya beraktivitas positif, mengatur seleranya berbusana) atau melulu mengalah (tidak protes bila kekasih berbuat buruk, tidak keberatan dinomorsekiankan), berarti kita belum siap memberi dan menerima cinta.

Cinta itu konstruktif* — Individu yang mencinta berbuat sebaik-baiknya demi kepentingan sendiri sekaligus demi (kebanggaan) pasangan. Dia berani berambisi, bermimpi konstruktif, dan merencanakan masa depan. Sebaliknya dengan yang jatuh cinta impulsif. Bukannya berpikir dan bertindak konstruktif, dia kehilangan ambisi, nafsu makan, dan minat terhadap masalah sehari-hari. Yang dipikirkan hanya kesengsaraan pribadi. Impiannya pun tak mungkin tercapai. Bahkan impian itu bisa menjadi subsitusi kenyataan.

Cinta tidak melenyapkan semua masalah* — Penganut faham romantik percaya cinta bisa mengatasi masalah. Seakan-akan cinta itu obat bagi segala penyakit ( panacea ). Kemiskinan dan banyak problem lain diyakini bisa diatasi dengan berbekal cinta belaka. Faktanya, cinta tidaklah seajaib itu. Cinta hanya bisa membuat sepasang kekasih berani menghadapi masalah. Permasalahan seberat apapun mungkin didekati dengan jernih agar bisa dicarikan jalan keluar. Orang yang tengah mabuk kepayang berarti tidak benar-benar mencinta-cenderung membutakan mata saat tercegat masalah. Alih-alih bertindak dengan akal sehat, dia mengenyampingkan problem.

Cinta cenderung konstan* — Ya, cinta itu bergerak konstan. Maka kita patut curiga bila grafik perasaan kita pada kekasih turun naik sangat tajam. Kalau saat jauh kita merasa kekasih lebih hebat dibanding saat bersama, itu pertanda kita mengidealisasikannya, bukan melihatnya secara realistis. Lantas saat kembali bersama, kita memandang kekasih dengan lebih kritis dan hilanglah segala bayangan hebat itu. Sebaliknya berhati-hatilah bila kita merasa kekasih hebat saat kita berdekatan dengannya dan tidak lagi merasakan hal yang sama saat dia jauh. Hal sedemikian menandakan kita terkecoh oleh daya tarik fisik. Cinta terhitung sehat bila saat dekat dan jauh dari pasangan, kita menyukainya dalam kadar sebanding.

Cinta tidak bertumpu pada daya tarik fisik* — Dalam hubungan cinta, daya tarik fisik penting. Tapi bahaya bila kita menyukai kekasih hanya sebatas fisik dan membencinya untuk banyak faktor lainnya.Saat jatuh cinta, kita menikmati dan memberi makna penting bagi setiap kontak fisik. Kontak fisik, ketahuilah, hanya terasa menyenangkan bila kita dan pasangan saling menyukai personalitas masing-masing. Maka bukan cinta namanya, melainkan nafsu, bila kita menganggap kontak fisik hanya memberi sensasi menyenangkan tanpa makna apa-apa. Dalam cinta, afeksi terwujud belakangan saat hubungan kian dalam. Sedang nafsu menuntut pemuasan fisik sedari permulaan.

Cinta tidak buta, tapi menerima* — Cinta itu buta? Tidak sama sekali. Orang yang mencinta melihat dan menyadari sisi buruk kekasih. Karena besarnya cinta, dia berusaha menerima dan mentolerir. Tentu ada keinginan agar sisi buruk itu membaik. Namun keinginan itu haruslah didasari perhatian dan maksud baik. Tidak boleh ada kritik kasar, penolakan, kegeraman, atau rasa jijik. Nafsulah yang buta. Meski pasangan sangat buruk, orang yang menjalin hubungan dengan penuh nafsu menerima tanpa keinginan memperbaiki. Juga meninggalkan pasangan saat keinginannya terpuaskan, hanya karena pasangan punya secuil keburukan yang sangat mungkin diperbaiki.

Cinta memperhatikan kelanjutan hubungan* — Orang yang benar-benar mencinta memperhatikan perkembangan hubungan dengan kekasih. Dia menghindari segala hal yang mungkin merusak hubungan. Sebisa mungkin dia melakukan tindakan yang bisa memperkuat, mempertahankan, dan memajukan hubungan. Orang yang sedang tergila-gila mungkin saja berusaha keras menyenangkan kekasih. Namun usaha itu semata-mata dilakukan agar kekasih menerimanya, sehingga tercapailah kepuasan yang diincar. Orang yang mencinta menyenangkan pasangan untuk memperkuat hubungan.

Cinta berani melakukan hal menyakitkan (demi yang dicintai)* — Selain berusaha menyenangkan kekasih, orang yang sungguh-sungguh mencinta memiliki perhatian, keprihatinan, pengertian, dan keberanian untuk melakukan hal yang tidak disukai kekasih demi kebaikan. Seperti seorang ibu yang berkata "tidak" saat anaknya minta es krim, padahal sedang flu. Begitulah kita semua seharusnya bersikap pada pasangan.


sumber : http://blog.iqbalir.com/archives/2006/05/sedikit-tentang-cinta/

Nasihat seorang ibu...

Nasihat Seorang Ibu Di Akhir Zaman untuk Putrinya Menjelang Dewasa

Putriku
Menjelang engkau dewasa
Pintallah benang-benang keimanan
untuk pakaian keseharianmu
Sebutlah nama Tuhanmu
Dalam setiap tarikan nafasmu
Agar engkau selamat, tidak diperkosa dan dianiaya
Oleh kaum durjana, kaum jin, kaum iblis yang angkara
Dan tidak diperdaya situasi zaman
yang memang sudah gila tak kenal iba

Lindungilah
Tabir kesucianmu
dengan sifat malu dan dengan benteng Ilahi
yang berwujud pesona cahaya
yang terpancar pada surat An Nur
ayat tiga puluh sampai tiga pulih tiga

Kelak, jika tiba masamu
pilihlah suami yang shaleh, bersahaja,
tidak kaya, tidak miskin,
fasih membaca Al-Qur'an,
fasih mengumandangkan kebenaran dan keadilan,
setia dalam cinta,
setia dalam suka dan duka, dan
setia dalam menjaga keluarga
dari hal-hal yang tidak direlakan Tuhan

Lantas lahirkan dari kesucian rahimmu
seribu generasi teladan, seribu generasi pilihan
yang terukir dengan standar surat Al Kahfi ayat tiga belas

Akhirnya, jadilah engkau seorang ibu sejati
sepanjang hayat masih dikandung badan
hingga pada saatnya, di akhir masa nanti
Engkau akan dikenang sebagai mentari sejati
bagi peradaban umat manusia ini
Putriku, camkan nasihat ibumu yang tulus murni.


Helwan, 25 juli 1999

sumber : buku fenomena ayat-ayat cinta.